TEL AVIV, PALPRES.COM - Israel diambang invasi ke Lebanon.
Hal itu sebagai reaksi, atas gempuran tiada henti yang dilakukan oleh Milisi Hizbullah pro Iran di Lebanon.
Menurut juru bicara militer Israel, keputusan untuk melakukan invasi ke Lebanon sudah disetujui.
Saat ini, tinggal pematangan dan penentuan waktu invasi dilakukan.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Anak Perusahaan BUMN PT Putra Wijayakusuma Sakti Lulusan SMA SMK Sederajat
BACA JUGA:Inilah 3 Kota Tertua di Jawa Barat, Nomor 1 Berusia 596 Tahun, Bisa Tebak?
Invasi militer ke Lebanon, dipandang militer Israel sebagai opsi yang paling realistis untuk menghentikan serangan yang terus dilakukan oleh Hizbullah.
Diketahui, serangan beruntun roket dan drone peledak Hizbullah mulai menghantam kawasan Israel utara pada 8 Oktober 2023, sehari setelah Hamas menyerang negeri zionis yang dikenal dengan Operasi Banjir Al Aqsa.
Sejak saat itu, ratusan roket dan drone peledak Hizbullah terus menghajar wilayah Israel yang berbatasan langsung dengan Lebanon.
Kebakaran hebat terjadi di sejumlah kota di Israel utara, yang terkena hantaman roket dan drone peledak Hizbullah.BACA JUGA:Hasil Pertandingan Grup F Euro 2024: Portugal vs Republik Ceko, Cristiano Ronaldo Melempem Walau Menang 2-1
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini 19 Juni 2024 untuk Wilayah Palembang dan Sekitarnya
Gempuran Hizbullah kian menjadi-jadi, setelah mereka berhasil membuat sistem perlindungan canggih Israel “Iron Dome” rontok hingga tak mampu mencegat serangan yang datang.
Tak ingin terus dijadikan bulan-bulanan serangan, Isral pun membalas hingga seorang Komandan Senior Hizbullah, Sami Abdallah alias Abu Taleb, tewas terbunuh.
Bukannya menghentikan serangan, Hizbullah malah bersumpah akan kian melipatgandakan gempuran ke Israel.
Terhadap rencana invasi militer ke Lebanon, ditegaskan oleh Menteri Laur Negeri (Menlu) Israel Katz.