KREMLIN, PALPRES.COM - Putin ancam balas serangan Ukraina di Sevastopol, kota yang berada di wilayah Crimea, akhir pekan lalu.
Vladimir Putin kian meradang, karena Ukraina menggunakan rudal ATACMS yang dipasok oleh Amerika Serikat.
Oleh karenanya, Presiden Rusia tersebut memperingatkan akan adanya sebuah pembalasan.
Diketahui, dalam serangan rudal yang dilakukan militer Ukraina ke Kota Sevastopol, Minggu 23 Juni 2024, empat warga tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Bejat! Ayah Kandung di Muba Rudapaksa Anak Sendiri Selama Setahun
Terkait serangan itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuding Amerika Serikat adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap serangan ke wilayah Rusia tersebut.
Pasalnya, serangan Ukraina yang memakai rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat telah membunuh anak-anak Rusia.
Terhadap serangan di Crimea tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar AS Lynne Tracy.
Melalui Dubes Lynne Tracy, Kremlin memberikan peringatan bahwa Washington telah melakukan “perang hibrida” melawan Rusia.
BACA JUGA:Bekali Santri Jelang Wisuda, eTahfizh Gelar Kelas Pendadaran, Ini Harapannya
Secara tak langsung, Kremlin menuding Amerika Serikat telah menjadi salah satu pihak dalam konflik antara Rusia – Ukraina.
Pernyataan pihak Kremlin tersebut, terkesan kontradiktif dengan apa yang dialami Ukriana selama perang melawan Rusia.
Sejak melalukan invasi militer ke Ukraina pada Februari 2022, serangan Rusia juga kerap menyasar infrastruktur sipil seperti rumah sakit bersalin, sekolah, kompleks perumahan, dan banyak lainnya.