Sebelumnya, peramal ini memprediksi bahwa kiamat bakal terjadi pada tanggal 10 Juni, namun ramalannya tidak terbukti.
BACA JUGA:Korban Sindikat Penipuan Kehilangan Mata Pencaharian, Begini Nasib 18 Warga Mesuji OKI
BACA JUGA:Wajib Tahu, Fasilitas Hotel di Madinah dan Makkah Berbeda, Ini Barang yang Harus Disiapkan Jemaah
Terlepas dari kegagalan ramalan pertamanya, Kushal Kumar tetap mempunyai pengikut yang setia serta percaya pada visinya.
Memang, banyak yang berharap ramalan terbaru ini juga tidak akan terbukti, walaupun kecemasan tetap ada.
Fenomena ramalan kiamat ini menunjukkan bagaimana prediksi dan takhayul masih memiliki temnpat di masyarakat modern.
Media sosial yang menjadikan berita atau informasi ini menyebar dengan sangat cepat dan mempengaruhi orang banyak.
BACA JUGA:Rupiah Makin Loyo Wilayah Sumsel Masih Belum Berdampak, Begini Kata Kepala Biro Ekonomi Sumsel
BACA JUGA:Inilah Bacaan Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang Sunan Ampel, Raja Jin Tanah Jawa Sampai Tunduk
Para ahli skeptis mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan ramalan semacam itu.
Disarankan, informasi seperti ini diperiksa dengan kritis dan dipertimbangkan secara rasional.
Ketika kepanikan melanda, beberapa orang mencoba mencari kepastian dengan memperbanyak doa dan kegiatan spiritual.
Hal ini merupakan reaksi alami saat dihadapkan pada ketidakpastian besar seperti ramalan kiamat.
BACA JUGA:BERKAH AKHIR BULAN! 5 Kategori Masyarakat yang Ketiban Dana BLT Kemiskinan Ekstream Rp900.000
BACA JUGA:Tok! Revisi UU Desa Disahkan, Kini Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Kisah Kushal Kumar dan prediksinya menyoroti betapa kuatnya pengaruh peramal di era digital sekarang ini.