Kendaraan yang dipakai pasukan tambahan Israel juga melindas bom, hingga meledak dan menewaskan seorang tentara.
BACA JUGA:Kunker ke OKI, Watannas RI Siap Dampingi Pemerintah Daerah Susun Strategi Mitigasi Karhutla
Dalam peristiwa bom tersebut, kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) menyatakan bertanggung jawab.
Menurut Wafa, Kantor Berita Palestina, dalam peristiwa itu seorang pemuda warga Palestina mengalami luka-luka akibat terkena pecahan peluru.
Diketahui, eskalasi kekerasan bersenjata di Tepi Barat belakangan ini kian meningkat.
Khususnya pasca serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang dikenal sebagai “Operasi Banjir Al Aqsa”.
BACA JUGA:PT OKI Pulp & Paper Mills Raih CSR Award 2024, Ini Kontribusinya Bagi Masyarakat
BACA JUGA:HK Realtindo Sediakan Charging Station di HK Group, Ini Tujuannya
Terjadi peningkatan kekerasan di Tepi Barat sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.
Sementara itu, PBB dalam laporannya menyatakan bahwa sebanyak 536 warga Palestina telah tewas pada insiden terkait konflik di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Korban tewas terdiri dari anggota kelompok bersenjata, penyerang dan warga sipil Palestina.
Sebanyak 519 orang dibunuh oleh pasukan Israel, sementara 10 korban lainnya oleh pemukim Israel.
BACA JUGA:Dapat Tangan Palsu Mekanik dari Polri, Adi Purnama Ucapkan Terima Kasih Pada Kapolri dan Kapolda
BACA JUGA:Alhamdulillah, Ekselensia Tahfizh School Wisuda 11 Generasi Qurani Unggul
Sementara militer Israel mengakui bahwa satu tentaranya tewas dalam kontak senjata di Jenin, Tepi Barat, Kamis 27 Juni 2024.