Austria lolos ke babak sistem gugur turnamen besar untuk keempat kalinya, juga melakukannya di Piala Dunia 1934 dan 1954 serta Euro 2020, kalah 2-1 dari Italia di babak 16 besar.
Jadi sepertinya tekanannya tidak besar, namun melihat penampilan mereka sejauh ini, ada firasat mengatakan mereka benar-benar bisa melaju lebih jauh lagi di turnamen ini.
Turki pernah sangat difavoritkan di Euro 2020, namun akhirnya gagal karena tersingkir di babak pertama.
Ini adalah ketiga kalinya mereka mencapai babak sistem gugur Euro, setelah tahun 2000 dan 2008, mencapai semifinal di turnamen terakhir, yang tentu saja diselenggarakan bersama oleh Austria.
BACA JUGA:Euro 2024 Laga Babak 16 Besar Preview dan Prediksi Portugal vs Slovenia Saatnya Menebus Kesalahan
BACA JUGA:Marc Marquez Kena Penalti di MotoGP Belanda 2024, Kehilangan 7 Poin
Hanya saja, mereka belum memenangkan laga sistem gugur dalam 120 menit di kompetisi itu.
Mereka melewati Kroasia di perempat final melalui adu penalti 16 tahun lalu, sebelum kalah 3-2 dari Jerman di empat besar.
Namun pasukan generasi baru ini tidak memiliki rasa takut.
Hanya Ukraina (25 tahun, 281 hari) yang memiliki usia rata-rata lebih muda dari starting XI mereka di babak grup dibandingkan Turki (26 tahun 170 hari).
BACA JUGA:Prediksi dan Preview Prancis vs Belgia Laga Babak 16 Besar Euro 2024 Ketika Dua Tim Lesu Bertemu
BACA JUGA:Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Laga di AJC, Kakak Perempuannya Tulis Ini
Faktanya, jika Kenan Yildiz (19y 59d pada hari pertandingan) dan Arda Güler (19y 128d pada hari pertandingan) menjadi starter.
Ini akan menjadi kedua kalinya suatu negara menurunkan dua pemain remajanya dalam pertandingan babak sistem gugur di Euro, setelah Hongaria melawan Denmark pada tahun 1964 (Ferenc Bene dan Zoltan Varga).