Hadir dalam acara tersebut, Kapokja Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), diwakili oleh Kasubpokja Restorasi Gambut Wilayah Sumsel, Deasy Efnidawesty, S.Hut.,M.Si.
BACA JUGA:Ini loh Jenis Batu Akik Paling Disukai Kalangan Emak-emak, Bisa Meringankan Stres
BACA JUGA:Berikut Ini 5 Manfaat Batu Akik Tapak Jalak, Nomor 3 Bisa Meningkatkan Wibawa dan Kharisma
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Sumatera Selatan yang diwakilkan oleh Kabid Penanganan Darurat Sudirman, SKM, M.Si.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel yang diwakili Kabid Penanganan Darurat Sudirman menyampaikan, perihal pentingnya dilakukan sinergi antara berbagai pihak dalam pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca tersebut.
Terlebih lagi untuk menanggulangi terjadinya karhutla di Sumsel.
"Kerja sama yang baik bersama berbagai instansi dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan operasi ini dalam mengurangi potensi bencana," ujar Sudirman.
BACA JUGA:Pagi Ini, Gempa 2.8 Magnitudo Guncang Poso Sulawesi Tengah
Adanya pembukaan OMC ini merupakan langkah strategis dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang terjadi di Sumsel.
Khususnya dalam upaya untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan yang sering muncul pada saat memasuki musim kemarau.
Operasi OMC di Sumatera Selatan sendiri akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan, yakni mulai periode 4 Juli 2024 sampai dengan 13 Juli 2024, dengan menggunakan pesawat Casa-212 Reg A-2104.
Pesawat Casa-212 Reg A-2104 ini akan menaburkan garam di awan-awan yang berpotensi hujan, untuk meningkatkan intensitas hujan.
BACA JUGA:Tanam Pohon Serentak, Pj Bupati Banyuasin: Our Land Our Future!
BACA JUGA:Terus Maksimalkan Pengendalian Inflasi, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Muba