PALEMBANG, PALPRES.COM – Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan sejumlah langkah telah diambil.
Salah satu yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Dampak Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) yang terus berinovasi dalam melakukan langkah-langkah menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Terlebih lagi, memasuki musim kemarau di Sumatera Selatan.
Bahaya Karhutla menjadi salah satu ancaman serius bagi masyarakat Sumsel.
BACA JUGA:Bansos PKH Masuk Ke Rekening BRI KPM Rp400rb, Benarkah Dana Tahap 4 Lewat KKS Sudah SP2D?
BACA JUGA:Masa Jabatan Kades Diperpanjang, Kejari OKI Siap Kawal Lewat Jaga Desa
Kabut asap pekat yang ditimbulkan dari hasil pembakaran hutan dan lahan, akan sangat membawa dampak luas.
Bukan hanya sekadar berdampak di masyarakat lokal provinsi ini saja, tetapi sampai internasional.
Untuk itulah, sebelum kejadian Karhutla meluas di Sumatera Selatan, beberapa langkah penanggulangan sudah mulai dilakukan pihak BPBD Sumsel.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan cara Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang resmi dimulai pada Kamis, 4 Juli 2024.
BACA JUGA:Dikukuhkan Pj Bupati Asmar, Jabatan Kades di OKI Jadi 8 Tahun
Operasi Modifikasi Cuaca di Sumsel ini menggunakan Pesawat Casa-212 Reg A-2104, yang akan dilakukan selama 10 hari ke depan.
Pembukaan kegiatan ini dilakukan di Ruang Rapat Suryadarma Mako Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang.
Acara dibuka dengan sambutan dari Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, S.T, M.N.S.S, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Dr. Tri Handoko Seto, M.Sc.