Dimana kapasitas produksinya di tahun 2024 telah mencapai angka yang cukup memuaskan yakni 10 GWh.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Mochammad Afifuddin, Plt Ketua KPU Gantikan Hasyim Asy'ari
BACA JUGA:Fraksi Gerindra DPR RI Buka lowongan Kerja Magang untuk Mahasiswa Semester Akhir Ini Syaratnya
Jokowi pun optimis bahwa Indonesia bakal menjadi pelopor utama dalam industri EV di Asia Tenggara.
Orang nomor 1 di Indonesia ini melihat hal tersebut menjadi tonggak penting dalam tranformasi industri Indonesia.
Bukan itu saja, masyarakat juga diharapkan bisa mendapatkan manfaat dari proyek ini melalui transfer teknologi yang signifikan.
Hal ini bakal meningkatkan kemampuan industri Indonesia dalam bidang inovasi dan manufaktur.
BACA JUGA:2 Bansos dan 1 BLT Cair Sekaligus, Kamu Bisa Dapat Dengan Membawa KK dan e-KTP Saja Loh!
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Honda Prospect Motor Khusus Diploma dan Sarjana, Simak Persyaratannya
Guna mendukung pembangunan berkelanjutan, Hyundai masih menggunakan sumber daya alam lokal.
Tentunya, hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk pengembangan industri yang ramah lingkungan.
Presiden Jokowi menekankan bahwa proyek ini fokus dalam memproduksi kendaraan listrik.
Sehingga diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia - Korea Selatan bisa semakin meningkat dengan adanya proyek ini.
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Nobar Wayang Kulit Lakon Tumurune Wiji Sejati, Raih Penghargaan Rekor Muri
BACA JUGA:HEBOH! Kasus Penculikan Anak di Talang Kelapa Banyuasin Sumsel, Ternyata Ini Faktanya!
Demikian informasi mengenai pabrik baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang diresmikan Presiden Jokowi.