GOLAN, PALPRES.COM - Hizbullah gelar Serangan Udara terbesar, dengan target Pangkalan Pegunungan Israel.
Dalam operasi militer terbesar yang pernah dilakukannya tersebut, Hizbullah mengarahkan skadron drone peledak ke pangkalan intelijen militer Israel di Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.
Juru bicara Hizbullah menegaskan, operasi tersebut melibatkan beberapa skuadron drone peledak yang ditujukan ke pusat pengintaian di Gunung Hermon.
Serangan pesawat tak berawak yang dilakukan akhir pekan lalu itu, digambarkan Hizbullah sebagai pembalasan atas terbunuhnya salah satu anggotanya dalam serangan Israel di wilayah timur Lebanon, jauh dari perbatasan.
BACA JUGA:Status Dana Sudah Muncul Di SIKNG, Bansos PKH Juli - September Segera Cair lewat ATM dan Pos
BACA JUGA:SERENTAK! Sekolah di OKI Kenalkan Siswa Baru dengan Lingkungan
Menurut Hizbullah, serangan di Gunung Hermon berhasil menyasar sistem intelijen sehingga menimbulkan kerusakan signifikan dan memicu kebakaran besar.
Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunjungi pasukan pertahanan Israel atau IDF yang ditempatkan di Gunung Hermon.
Belakangan, militer Israel mengumumkan bahwa pertahanan udaranya telah mencegat beberapa ‘target udara’ yang melintasi Lebanon, menyusul bunyi sirene di Dataran Tinggi Golan.
Serangan Hizbullah di Gunung Hermon berhasil menyasar sistem intelijen Israel-Tangkapan Layar X @alihashem_tv-
Sementara sejumlah drone Hizbullah, diklaim Israel mendarat di area terbuka di Gunung Hermon tanpa menyebabkan cedera.
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Labuha Maluku Utara
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967 dan kemudian mencaplok wilayah tersebut, sebuah tindakan yang tidak diakui secara luas secara internasional.
Meningkatnya serangan kedua belah pihak, kian meningkatkan kekhawatiran akan perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah, yang terakhir kali terlibat konflik signifikan pada tahun 2006.