PALEMBANG, PALPRES.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan melaporkan pergerakan ekspor mengalami penurunan sebesar 13,08 persen secara year on year (yoy) pada periode Mei hingga Juni 2024.
"Tentunya Nilai ekspor secara tahunan 2024 lebih rendah dibandingkan pada tahun 2023," kata Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, dalan rilis Kamis 11 Juli 2024
Tak hanya itu Komoditas ekspor Sumsel yang juga mengalami penurunan seperti karet dan pulp dari kayu.
Sedangkan ekspor komoditas batu bara dan lignit meningkat tipis secara month to month (mom) di angka 18 persen.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dukung Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi PNS dan Non PNS
BACA JUGA:Luar Biasa Inilah Manfaat Batu Akik Tapak Jalak, Konon Bisa Menetralisir Gangguan Jin
"Adanya penurunan ekspor yoy disebabkan karena menurunnya ekspor nonmigas dan migas masing-masing sebesar 11,15 persen dan 36,83 persen," ujarnya.
Walupun secara yoy ekspor Sumsel menurun, namun nilai ekspor pada Mei 2024 meningkat US$504,51 atau naik 18,34 persen.
Angka tersebut ditopang kenaikan ekspor nonmigas 22,37 persen.
"Yakni dari US$389,72 juta pada tahun 2023 menjadi US$476,91 juta di tahun ini," katanya.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Tegaskan Akan Terus Dorong Kemajuan UMKM Kecil Sumsel, Demi Kemajuan Ekonomi Mandiri
Ia juga menjelaskan pangsa ekspor tertinggi pada Mei 2024 ke Tiongkok dengan nilai US$819,55 juta atau sebesar 35,31 persen.
Komoditas pengiriman meliputi bubur kertas, lignit, dan batubara.
"Selanjutnya India sebesar US$259,54 juta dan Malaysia sebesar US$192,39 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 54,78 persen," pungkasnya.