Hamas menuduh, Israel sengaja membuat klaim palsu bahwa mereka menjadikan pimpinan sayap militer Hamas, Mohammed Deif sebagai target di lokasi.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Perusahaan Farmasi Terkemuka PT Pharos Indonesia, Ini Syarat dan Kualifikasinya
BACA JUGA:Ngopi Asyik Sambil Menikmati Aliran Sungai Kelingi di Bendungan Water Vang Lubuklinggau
“Klaim itu palsu, sebagai upaya mereka menutupi aksi pembantaian keji dan mengerikan, yang jumlah korbannya sangat besar,” ujar Hamas.
Sementara Wakil Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya memastikan pimpinan sayap militer Hamas, Mohammed Deif tidak terbunuh dalam serangan Israel terhadap Khan Younis di Gaza selatan Sabtu lalu.
“Kami mengatakan kepada (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, bahwa Mohammed Deif mendengarkan Anda saat ini dan mengejek kebohongan Anda,” kata al-Hayya.
Sebagaimana diketahui pasca serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 silam, yang dikenal sebagai “Operasi Banjir Al Aqsa”, konflik bersenjata antara Hamas dan IDF terjadi setiap hari.
BACA JUGA:Manfaatkan Sisa Liburan Sekolah dengan Merakit LEGO Terbaru Edisi Lost in Space
BACA JUGA:Jebak Pasukan Israel, Brigade Al-Qassam Hancurkan Konvoi Tank Merkava
Israel yang didukung penuh Amerika Serikat dan sekutunya, kerap melakukan serangan brutap.
Salah satunya saat menguasai Kota Rafah, di Gaza.
Perlawanan sengit terus dilakukan Hamas.
Dalam pertemuan pasca 7 Oktober 2023, puluhan ribu warga Palestina tewas.
BACA JUGA:5 HP Android Tahan Air yang Aman Digunakan Saat Musim Hujan, Harga Mulai 2 Jutaan
BACA JUGA:Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA SMK D3 S1 Semua Jurusan Terbaru dari PT Bening’s Pratama Group
Sebagian besar dari korban tewas adalah anak-anak dan kaum wanita.