Dengan pendanaan dari pemerintah Iran dan pelatihan serta pengawasan dari Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hizbullah dibangun di Lebanon yang diduduki Suriah oleh berbagai ulama agama di tengah Perang Lebanon 1982.
Terutama sebagai kekuatan Khomeinis yang menentang Negara Lebanon Merdeka, dan pendudukan Israel di Lebanon selatan .
Hizbullah menguasai Lebanon selatan dan didukung serta didanai oleh Iran dan bertindak sebagai proxy mereka dalam perang regional.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Terlihat Lebih Kurus, Usai Jalani Operasi Unggah Foto di Akun Pribadinya
Sejak berdirinya Hizbullah hingga saat ini, penghancuran negara Israel telah menjadi tujuan utama.
Hizbullah tidak hanya menentang pemerintahan dan kebijakan Negara Israel, tetapi juga setiap warga sipil Yahudi yang tinggal di Israel.
Manifesto Hizbullah pada 1985 menyatakan, bahwa perjuangan akan berakhir hanya ketika Israel dihancurkan.
Hizbullah tidak mengakui perjanjian apa pun dengan Israel, tidak ada gencatan senjata dan tidak ada perjanjian damai dengan negara zionis tersebut.