PALPRES.COM - Beberapa fakta menarik tentang bansos PKH (Program Keluarga Harapan) yang disalurkan oleh Kemensos (Kementerian Sosial) kepada masyarakat, dan telah berjalan menjadi program nasional lebih dari 18 tahun lamanya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Sosial, PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka.
BACA JUGA:PERHATIAN! 7 Negara Ini Wajib Kamu Kunjungi Sekali Seumur Hidup, Dijamin Ga Bakalan Nyesel
BACA JUGA:Butuh Mobil Keren Diharga Rp 800 Jutaan? Yuk Intip Spesifikasi Dari Toyota Gazoo Racing Yaris
Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Melalui PKH, KM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan.
PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.
Misi besar PKH untuk menurunkan kemiskinan semakin mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia sampai pada Maret tahun 2016 masih sebesar 10,86% dari total penduduk atau 28,01 juta jiwa (BPS, 2016).
BACA JUGA:Intip 7 Harga Tipe Motor Ducati Terbaru 2024, Ada yang Lebih Dari Rp 1 Miliar
BACA JUGA:7 Novel Terlaris Sepanjang Masa Di Indonesia, Nomer Berapa yang Sudah Kamu Baca?
PKH diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin, menurunkan kesenjangan (gini ratio) seraya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa PKH memberikan dampak terhadap perubahan konsumsi rumah tangga, seperti di beberapa negara pelaksana CCT lainnya.
PKH berhasil meningkatkan konsumsi rumah tangga penerima manfaat di Indonesia sebesar 4,8%.