YAMAN, PALPRES.COM - Gerilyawan Houthi Rudal Kapal AS dan Kota di Israel.
Serangan yang dilakukan Houthi Minggu, 21 Juli 2024, hanya berselang sehari setelah militer Israel melakukan serangan udara ke pelabuhan terbesar di Yaman di Laut Merah, Hodeidah.
Hodeidah diketahui selama ini, sebagai basis Gerilyawan Houthi, Yaman.
Dalam serangan yang menyasar kapal Amerika Serikat dan Kota Eliat di Israel, Houthi menggunakan kombinasi rudal balistik dan Drone Kamikaze.
BACA JUGA:Keunggulan Mobil Listrik: Menjawab Tantangan Lingkungan dan Efisiensi Bahan Bakar
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan Pancasila, Ini Kata Romo Benny
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea menegaskan dalam pidatonya, serangan beberapa rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman, berhasil mengenai target di Kota Eliat, Israel.
Sedangkan kombinasi rudal dan drone, juga mencapai target kapal Kontainer AS “Pumba” yang sedang berlayar di Laut Merah.
Yahya Sarea bersumpah, akan terus melakukan serangan kepada Israel dan semua kepentingannya, hingga negara itu keluar dari Palestina.
Sementara itu, pihak IDF dalam pernyatannya menegaskan telah berhasil mencegat satu rudal balistik yang ditembakkan dari wilayah Yaman ke Israel.
BACA JUGA:5 Khasiat Utama Batu Akik Pirus, Hanya Buat Kamu di 2024
BACA JUGA:Rampung 90 Persen, Jalan Tol Balikpapan-IKN Beroperasi 17 Agustus 2024, Pangkas Waktu 1,5 Jam
“Rudal balistik yang kuat dugaan diluncurkan oleh Houthi, dapat dicegat oleh oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow 3 milik Israel,” ujar pihak IDF.
Menurut IDF, rudal permukaan-ke-permukaan tersebut dicegat di luar wilayah udara Israel.
Setelah sirene berbunyi di Eilat, sebagai tanda waspada adanya bahaya yang datang ke kota tersebit.