Hasil Audiensi Kapolda Sumsel Sikapi Maraknya Illegal Drilling, Sepakat Bakal Bentuk Satgas

Selasa 23-07-2024,21:41 WIB
Reporter : Jonison
Editor : Jonison

Menurut Rachmad Wibowo, Satgas yang dibentuk nantinya berasal dari Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Sumsel, SKK Migas dan pihak terkait lainnya. 

BACA JUGA:200 Personel Polda Sumsel Siap Lawan Karhutla, Kapolda: Ini Kolaborasi Hebat dengan Manggala Agni

BACA JUGA:Prestasi Luar Biasa Kembali Diraih Polda Sumsel, Capai Penilaian IKPA Sempurna

"Butuh peran seluruh stakholder terkait karena ini menyangkut banyak sektor," 

Rachmad Wibowo mengatakan untuk kasus illegal driling diarea rawa Srigunung Sungai Lilin sudah ada lima orang yang meninggal dunia, dimana lokasi tersebut meledak pada 21 Juni, kemudian 27 Juni ditemukan dua korban meninggal dan 28 Juni ada 2 lagi meninggal. 

"Setelah kejadian itu kami melokalisir lokasi tersebut, membersihkan serta mengamankannya.

Tapi ternyata 21 Juli dini hari ada sekolompok masyarakat yang masuk dan membuka pipa yang tutup dan terjadi ledakan mengakibatkan 1 korban meninggal," terangnya.

BACA JUGA:Polda Sumsel Siapkan Personel dan Perlengkapan, Ikuti Arahan Penanggulangan dan Antisipasi Karhutla

BACA JUGA:200 Personel Dilatih Tim Manggala Agni, Kapolda Sumsel Periksa Kesiapan Antisipasi Karhutla

Hal tersebut telah dilaporkan ke Gubernur dan bahwa ini perlu melibatkan banyak instansi maka akan dibentuk satgas. 

"Maka penanganannya butuh kerja sama seluruh pihak pula," tuturnya.

Untuk penanganan kasus di Sungai Dawas, Rachmad mengatakan sudah ada satu orang diamankan dan atas perintah Gubernur pihaknya juga sudah melakukan penutupan. 

"Kita sudah tutup agar masyarakat tidak masuk lokasi, namun rupanya disitu ada jalur air juga sehingga perlu bantuan Polair untuk menutup.

BACA JUGA:82 Personel Polda Sumsel Masuki Masa Pensiun, Ditandai Penyerahan Obor Estapet Pengabdian

BACA JUGA:Kombes Sunarto Bagikan Tropi dan Piagam Kasi Humas Berprestasi dan Pemenang Lomba

Ini daerah sangat berbahaya. SKK Migas sendiri bisa kerja kalau daerah itu benar benar aman dan tidak berbahaya.  Sedangkan masyarakat tidak paham itu, mereka masuk, memasak bahkan merokok di lokasi itu,” tambahnya.

Kategori :