Diakui Budi, dalam satu dekade berjalan, pihaknya telah menyerap Penyertaan Modal Negara yang diterima.
BACA JUGA:7 Jenis Burung Perkutut Katuranggan yang Diyakini Dapat Mendatangkan Rezeki
BACA JUGA:Tegas, Pj Walikota Palembang Minta Pelindo Optimalkan Pelayanan Terhadap Masyarakat
“Hingga Juni 2024, ekuivalen panjang JTTS yang telah terbangun 954,8 km, dengan 800 km diantaranya telah beroperasi.
Total pembangunan tersebut merupakan keseluruhan pembangunan JTTS tahap I, serta sebagian dari tahap II,” terang Budi.
Budi menambahkan, Hutama Karya mendapatkan tambahan Penyertaan Modal Negara pada TA 2023 untuk Pembangunan JTTS Rp 28,8 Triliun. Sementara pada TA 2024 Rp 18,6 Triliun.
Penambahan Penyertaan Modal Negara pada kedua periode untuk penyelesaian JTTS Tahap I dan Pembangunan sebagian Tahap II.
BACA JUGA:TAMPIL BEDA! Bukan Hanya Guru, Ini 5 Formasi yang Cocok Bagi Sarjana Pendidikan
BACA JUGA:Mirip Vespa Matic, Inilah Motor Listrik Murah Pacific Virgo 1.2
Sementara JTTS Tahap I, lanjut Budi, diproyeksikan akan selesai pada akhir 2024.
Hutama Karya, menurut Budi, telah memberi bukti pengelolaan dana investasi dari Penyertaan Modal Negara secara transparan dan akuntabel.
Selain itu, Budi menambahkan, pihaknya mengedepankan implementasi Good-Corporate-Governance (GCG) dengana mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku.
Penggunaan Penyertaan Modal Negara oleh Hutama Karya, menurut Budi, terus mendapatkan pengawasan dalam bentuk review setiap triwulan melalui audit internal Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Hutama Karya (Persero).
BACA JUGA:Boyong 1.624 Desa di Jawa Barat, Provinsi Baru Ini Didukung 8 Kabupaten/Kota, Namanya?
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 146/PMK.06/2022 tentang Penyusunan Kajian, Pelaporan, Pemantauan, dan Evaluasi Penyertaan Modal Negara pada Perusahaan Negara dan Badan Hukum Lainnya.