Artinya, sekitar 30 persen dalam 24 jam dihabiskan orang-orang untuk tidak makan dan 70 persen lainnya adalah waktu untuk makan.
BACA JUGA:BBM Jenis Baru Meluncur September 2024, Benarkah Bahan Bakar Minyak Bersubsidi Akan Dibatasi?
BACA JUGA:Karhutlah di Wilayah Sumsel Total Menjadi 8, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan
Ade Rai menyarankan untuk menukar presentase tersebut.
Dengan 30 persen untuk makan, dan 70 persen untuk yang tidak makan atau 'berpuasa'.
“Jadi terakhir makan misalnya jam 8 atau 9 malam, nanti baru makan lagi jam 11 siang sebagai breakfastingnya,” katanya.
“Sehingga teman-teman tau bahwa dengan tidak makan pagi langsung makan siang, maka terjadi perubahan persentase kepemilikan, di mana jendela tidak makan kita justru menjadi yang lebih dominan,” jelasnya.
BACA JUGA:Segera Berbayar, Ini Besaran Tarif Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar Riau
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Angkut, Afiliasi PT Bukit Asam Tambah Armada Kapal
Selain menjaga pola makan, hal penting lainnya menurut Ade Rai dalam melakukan program menghilangkan perut buncit adalah gerak napas.
Menurut Ade Rai, mengecilkan perut buncit tidak hanya melibatkan olahraga dan asupan makanan saja, tetapi juga pernapasan yang baik.
Oleh karena itu, Ade Rai menekankan pentingnya teknik pernapasan dalam dan buang nafas secara perlahan untuk mengecilkan perut.
Salah satu cara yang disarankan oleh Ade Rai untuk menghilangkan perut buncit adalah dengan melakukan pernapasan 5 tarikan dan menghembuskan nafas sebanyak 6 kali.
BACA JUGA:Tahun 2025 Skema Pensiun PNS Diubah, Pensiunan Langsung Dapat Rp1 Miliar
BACA JUGA:FANTASTIS! Total Kerugian Lingkungan Akibat Ilegal Drilling Muba Mencapai Rp 4,8 T
Hal ini dilakukan untuk membiasakan tubuh dan pikiran dengan pola pikir yang positif dan sehat.