TEL AVIV, PALPRES.COM – Puluhan Tentara Israel tolak bertempur di Gaza, Palestina.
Mereka menandatangani surat pernyataan menolak bertugas di Rafah, kota paling selatan di Gaza.
Apa yang menyebabkan para personel cadangan Pasukan Pertahanan Israel atau IDF ini menolak bertempur di Gaza?
Dalam suatu wawancara dengan jaringan televisi dan radio berbasis di Amerika Serikat, salah satu tentara IDF yang menolak bertempur di Gaza diketahui bernama Yuval Green.
BACA JUGA:5 Desa di Sulawesi Tenggara Dicaplok Proyek Bendungan Rp9 Triliun, Begini Kondisi Warganya
BACA JUGA:Sowan ke Pj Bupati Sandi Fahlepi, Ini yang Disampaikan Pengurus PCNU Muba
Yuval Green dan sejumlah personel tentara cadangan Israel diketahui dipanggil untuk berperang di Gaza selatan.
Namun bukannya berangkat ke medan tempur, Yuval Green malah meninggalkan pasukannya.
Rupanya, Yuval Green dan unitnya diprintahkan untuk membakar sebuah rumah milik warga Palestina.
Saat Yuval Green menanyakan apa alasan mereka harus membakar rumah warga Palestina itu, dia tidak diberi alasan yang sah dari komandannya.
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Guncang Gorontalo, NTB dan Banten, Segini Kekuatan Magnitudonya
BACA JUGA:Istana Wakil Presiden di IKN Segera Dibangun, Anggarannya Capai Rp1,7 Triliun
Karena merasa tak ada alasan yang cukup untuk membakar rumah warga Palestina sesuai perintah atasannya, Yuval Green pun memilih keluar dari pasukannya.
Bersama dengan 40 tentara cadangan lainnya yang tidak disebutkan namanya, Yuval Green ikut menandatangani surat menolak bertugas di Rafah, Juni lalu.
Menurut Yuval Green, sudut pandangnya mengenai perang sangat berbeda dengan lingkungan sosialnya dan sesama prajurit Israel yang lain.