Hampir seluruh Kepulauan Nusantara mendapatkan pengaruh langsung dari suku Melayu.
Bahasa Melayu yang telah berkembang dan dipakai oleh banyak masyarakat Nusantara, akhirnya dipilih menjadi bahasa nasional di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
2. Suku Aceh
BACA JUGA:Selain PKH dan BPNT, Kemensos Segera Cairan Bansos RST Sebesar Rp 20 Juta per Kartu Keluarga
Suku Aceh atau dalam bahasa Aceh disebut dengan Ureuëng Acèh adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh.
Masyarakat suku Aceh mayoritas beragama Islam.
Suku tersebut mempunyai beberapa nama lain, yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse.
Bahasa yang dituturkan oleh suku ini adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dituturkan di Vietnam dan Kamboja.
Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa Aceh-Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia.
BACA JUGA:PKH BPNT Juli-Agustus 2024 Sudah Keterangan SPM, Siap-Siap Mulai Proses Pencairan Hari Ini
BACA JUGA:Dobel Berkah! KPM BPNT Terima Dana BLT MRP Mei dan Juni, Simak 7 Kriteria yang Bisa Dapat
Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rhade, Chru, Utset dan bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamik, yang dituturkan di Kamboja, Vietnam, dan Hainan.
Legenda rakyat Aceh menyebutkan bahwa penduduk Aceh pertama berasal dari suku Mante dan suku Lhan.
Suku Mante merupakan etnis lokal yang merupakan bagian dari suku Alas dan suku Karo, sedangkan suku Lhan diduga masih berkerabat dengan suku Semang yang bermigrasi dari Semenanjung Malaya atau Hindia Belakang (Champa dan Burma).
3. Suku Minangkabau