Hamas dan Fatah Resmi Berdamai di China, Siap Bentuk Negara Palestina yang Merdeka

Minggu 28-07-2024,15:40 WIB
Reporter : Firdaus
Editor : Firdaus

Sementara itu, salah satu pejabat tinggi Hamas, Musa Abu Marzuk mengatakan pertemuan yang berlangsung selama 3 hari itu sebagai momen-momen bersejarah.

Dia juga mengharapkan implementasi jujur untuk melanjutkan kemerdekaan serta membangun negara independen dengan Yerusallem sebagai ibukotanya.

Sejalan dengan itu juru bicara Hamas Hosam Badran dalam pernyataan yang diunggah di telegram mengatakan bahwa deklarasi Beijing ini merupakan langkah positif.

Tambahan untuk mencapai persatuan nasional Palestina.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Gagal, Hamas Desak Penarikan Tentara IDF, Israel Menolak Keras

Sementara itu perwakilan Fatah, Mahmud Alalul berterima kasih kepada China atas dukungan terhadap perjuangan Palestina sesaat setelah pengumuman dikeluarkan Hamas akan berperan di Tepi Barat.

Apa yang akan terjadi jika kelompok-kelompok Palestina bersatu di bawah rekonsiliasi China?

1. Israel bakal berada dalam posisi yang sulit.

2. Tampaknya bukan hanya Israel yang keberatan.

BACA JUGA:Bombardir Rafah Palestina, Israel Klaim Bunuh Petinggi Hamas

Faktanya deklarasi Beijing memungkinkan para pendukung Hamas seperti Rusia, Turki dan Qatar untuk mendorong Hamas memainkan peran yang lebih besar di Tepi Barat.

Surat kabar The Jerusalem Post  dalam sebuah analisisnya menggambarkan Hamas sebagai pihak yang menang banyak dalam rekonsiliasi ini.

Sebab di luar dari peran yang lebih besar di Tepi Barat.

Tadi mereka praktis akan terus memandang peristiwa 7 Oktober sebagai sebuah kemenangan.

BACA JUGA:Ini Para Petinggi Hamas yang Jadi Target Operasi Militer Israel

Sekadar mengingatkan Israel berniat memisahkan Gaza dan Tepi Barat dengan mengisolasi Hamas di Gaza sejak tahun 2007.

Kategori :