PALEMBANG, PALPRES.COM - Penjabat (Pj) Sekda Sumsel, Edward Candra sangat mengapresiasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang yang melakukan skrinning Hepatitis B untuk meningkatkan cakupan diagnosis dan sebagai upaya deteksi dini terhadap penyakit hepatitis B.
Yang Hal ini diungkapkan oleh Edward saat menghadiri HUT BBLKM Palembang ke 51 bertempat di BBLKM Palembang, Selasa, 30 Juli 2024
Dalam Skrinning pemeriksaan Hepatitis B yang dilakukan secara serentak yang diadakan 5 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, lampung dan Kepulauan Bangka Belitung serta 2 organisasi profesi yakni Patelki dan IBI.
"Tentunya kita tau hal ini merupakan hal yang sangat luar biasa yang menjadi pencapaian BBLKM Palembang dan kami sangat mengapresiasi hal itu, terlebih lagi dengan pemecahan rekor MURI yang menambah semarak kegiatan HUT BBLKM Palembang tahun ini, " Ujarnya.
Tentunya Edward sangat berharap BBLKM Palembang semakin maju dan mendapat tempat di masyarakat Indonesia terkhusus wilayah Sumatera Selata yang harus menjadi laboratorium Kesehatan masyarakat yang berkualitas tinggi.
BACA JUGA:Bansos PKH BPNT Juli - September Sudah SP2D? Dana Sudah Masuk Rekening KPM, Dobel BLT MRP?
"Lalu Saya perlu mengingatkan kembali mengenai pentingnya peranan laboratorium dalam berbagai program dan Upaya Kesehatan, Diperlukan penguatan laboratorium dari semua aspek sehingga kesiapsiagaan terhadap bahaya Kesehatan di masa mendatang dapat segera diatasi dengan cepat dan terkendali terutama pandemi tertentu," tandasnya.
Tak hanya itu Dalam hal ini, pencegahan penyakit hepatitis penting.
Dikarenakan menurut data dari WHO tahun 2022 menunjukkan jutaan orang meninggal setiap tahun akibat Hepatitis B, sebanyak 253 juta orang terinfeksi Hepatitis B dan 1,1 juta diantaranya meninggal dunia.
Lalu dDi Indonesia setidaknya sekitar 6,7 Juta penduduk hidup dengan hepatitis B kronik, sebanyak 62 infeksi baru hepatitis terjadi setiap hari dengan 165 angka kematian setiap harinya.
BACA JUGA:Kapan Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Tahap 5 Cair Via ATM? Intip Jadwalnya Pada SIKNG!
Lalu Sedangkan cakupan diagnosis hepatitis di Indonesia masih rendah, hanya sekitar 3% orang dengan hepatitis B kronik yang tahu dirinya terinfeksi.
Kurang dari 1% orang dengan hepatitis B kronik yang mendapatkan pengobatan.