Rusia dan China Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Mahmoud Abbas Serukan Mogok Nasional

Kamis 01-08-2024,03:44 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Haniyah tak mengakui keputusan Mahmoud Abbas, dan terus menjalankan kewenangan perdana menteri di Jalur Gaza.

Haniyah adalah pemimpin Hamas di Jalur Gaza dari 2006 hingga Februari 2017, ketika ia digantikan oleh Yahya Sinwar. 

Pada 6 Mei 2017, Haniyah terpilih sebagai Ketua Biro Politik Hamas, menggantikan Khaled Mashal.

Haniyah pindah ke Qatar dari Jalur Gaza.

BACA JUGA:LAGI! Kemensos Ciptakan 25000 Lebih Wirausahawan Baru Melalui Program PENA Bansos PKH

BACA JUGA:Begini Loh, Asal Usul Data Penerima Bansos PKH dan BPNT dari Kemensos yang Bersumber Dari DTKS

Setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada akhir tahun 2023, Israel menargetkan akan membunuh semua pemimpin Hamas, termasuk Haniyeh.

Pada awal 2024, tiga putra dan tiga cucu Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Akhirnya pada 31 Juli 2024, Haniyah sendiri dibunuh oleh serangan Israel yang diduga terjadi saat berkunjung ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru.

 

Kategori :