PALPRES.COM - Tak mengherankan jika Sumatera Barat dikenal sebagai tanah dengan kekayaan emas yang berlimpah.
Akan tetapi, tak banyak yang tahu jika Sumatera Barat sudah berhias emas sejak era kolonial Belanda.
Terdapat harta karun gunung emas tertinggi di Sumatera Barat yang telah diekploitasi sejak pemerintah Hindia Belanda.
"Catatan sejarah industri ekstraksi sumber daya alam di Indonesia, berlangsung secara masif sejak pemerintahan Belanda," dikutip dari dokumen Grand Strategy Minerba Kementerian ESDM.
BACA JUGA:PENUH MISTERI! Kampung Pasar Setan di Banjarnegara Jawa Tengah Ternyata Menyimpan 'Harta Karun' Ini
BACA JUGA:DPK IKAPTK Muba Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Ini Pesan Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi
Apabila ditarik garis hingga zaman kerajaan, kegiatan pertambangan emas ini sudah mulai dikelola aktivitasnya sejak akhir 1850.
Bahkan, eksploitasi alam tanah Sumatera Barat ini sudah dimulai setelah Ereenigde Oostindische Compagnie alias VOC telah membangun Dienst Van Het Mijnwezen.
Menariknya, Dienst Van Het Mijnwezen atau lebih dikenal sebagai Dinas Pertambangan menjadi alat kolonial Belanda mengoptimalisasi hasil kekayaan hasil tambang di Sumatera Barat.
Lantas, gunung emas mana yang disebut menjadi incaran para penajjah terdahulu?
BACA JUGA:Berdiri Tahun 1984, KUD di Muba Ini Bakal Bangun Pabrik Minyak Makan Merah
BACA JUGA:Inilah Khasiat Utama Batu akik Pirus yang Paling Disukai Para Lelaki
Harta karun emas ini berada di gunung tertinggi Sumatera Barat, yakni Gunung Ophir.
Melihat jejaknya di peta terkini, bisa diketahui bahwa Gunung Ophir juga disebut dengan Gunung Talamau.
Bahkan, sejak 1900-an semakin banyak penjelajah sekaligus peneliti Eropa yang memburu gunung penuh dengan harta karun ini.