Kelompok yang juga dikenal sebagai Garda Revolusi Iran ini, merupakan pasukan elite Republik Islam Iran.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Ikut Turun, Daftar Harganya Cek di Sini
Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, sepertinya kian memantik amarah kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon yang sudah dalam titik nadir.
Karena sehari sebelumnya, Hizbullah dibuat murka atas tewasnya salah satu komandan paling senior mereka, Fuad Shukr, oleh serangan Israel.
Serangan terjadi pada 30 Juli 2024 di daerah pemukiman di Beirut selatan.
Selain menewaskan Fuad Shukr, setidaknya lima warga sipil meregang nyawa.
BACA JUGA:Cegah Karhutla, 63 Anggota Brimob Polda Sumsel BKO di Polres Banyuasin
Sehingga, Hizbullah berencana untuk mengintensifkan serangannya di wilayah Israel.
Dengan target lebih dari sekedar instalasi militer.
Pasca tewasnya Fuad Shukr, ketegangan antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat.
Ditandai bentrokan lintas batas baru-baru ini, yang berisiko berkembang menjadi konflik skala penuh antara Hizbullah dan Israel.
BACA JUGA:Pebulutangkis Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Medali Pertama Indonesia di Olimpiade 2024 Paris
Konfrontasi besar terakhir terjadi pada 2006, ketika Israel bandara penumpang di Beirut, Lebanon.