PALEMBANG, PALPRES.COM - informasi dari Puncak kemarau sepanjang Agustus ini diprediksi akan menambahkan idikasi jumlah titik panas (hotspot) di Sumatera Selatan akan terus meningkat.
Angka hotspot-nya diprediksi lebih tinggi dibandingkan bulan lalu atau sepanjang Juli yang mencapai 530.
Tak hanya itu Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih cukup tinggi.
Apalagi Terutama di wilayah yang rawan Karhutla, perlu ada peningkatan kewaspadaan di musim kemarau ini.
BACA JUGA:HINDARI! Inilah Sikap Perempuan yang Tak Disukai Pria, Sering Kamu Lakukan?
BACA JUGA:Menuju HUT ke 79 RI, Pemprov Sumsel Diwakilkan Pj Sekda Edward Candra Terima Duplikat Bendera Pusaka
"Iya karena di Sumsel pada Agustus ini masih puncak kemarau, sehingga potensi hotspot masih cukup besar. Tingkat kemudahan kebakaran masih dalam kategori sangat mudah terbakar," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani,
Dalam laporannya Ia menyebut hingga Senin siang tercatat 24 titik panas di Sumsel dengan tingkat kepercayaan medium/sedang.
Ditambah Angka yang disebutkan itu tak jauh beda dengan data Lapan (Hotspot BRIN), sepanjang 1-4 Agustus yang jumlah hotspot sudah mencapai 85.
Sehingga dalam Rinciannya 1 Agustus ada 38 hotspot, hari berikutnya 21 hotspot, 5 hotspot dan 21 hotspot.
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Perkuat Sinergitas dengan Komisi Yudisial RI
"Sehingga Namun hingga tiga hari ke depan diprakirakan ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Sumsel, " ucapnya
Namun Walaupun demikian kewaspadaan di musim kemarau ini harus tetap dilakukan seperti menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan dan hutan.
Dengan cara menghemat penggunaan air bersih, serta menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi cairan yang cukup