Yahya Sinwar Gantikan Haniyeh, Dijuluki Israel sebagai ‘Penjagal dari Khan Younis'

Rabu 07-08-2024,07:28 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

GAZA, PALPRES.COM – Yanya Sinwar menggantikan mendiang Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang tewas di Teheran, Iran, 31 Juli 2024 lalu.

Selama ini keberadaan Yahya Sinwar nyaris tak terlihat, karena lebih banyak bekerja di balik layar sebagai ‘otak’ perjuangan Hamas.

Selain itu, kehidupan Yahya Sinwar banyak dihabiskan di penjara-penjara Israel.

Yahya Sinwar akhirnya ‘terpaksa’ muncul ke permukaan, setelah terpilih menggantikan Ismail Haniyeh untuk memimpin kelompok perlawanan di Gaza tersebut.

BACA JUGA:3 Kelebihan dari Mobil Listrik Nissan Kicks e-Power yang Dilengkapi Teknologi Inovatif dan Canggih

BACA JUGA:Tanpa Harus ke Bank, Cara Cetak Rekening Koran BNI Secara Online dan Offline

Yahya Sinwar dipilih oleh Dewan Hamas beranggotakan 50 orang di Gaza, Tepi Barat dan luar negeri.

Terpilihnya Yahya Sinwar untuk memimpin Hamas, sebagai langkah strategis dari kelompok Islam yang gigih melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel di Gaza ini.

Pasalnya, Yanya Sinwar dikenal sebagai tokoh garis keras yang diyakini membantu mendalangi serangan “Banjir Al Aqsa” Hamas ke Israel, 7 Oktober 2023 lalu.

Selain itu, sosok ini juga disebut-sebut sebagai otak strategi medan perang Hamas selama 10 tahun terakhir.

BACA JUGA:5 Merek Mobil Dibawah Rp 200 Juta yang Irit BBM, Dari Daihatsu Sampai Toyota

BACA JUGA:2.086 Hektare Pembebasan Lahan Masih Bermasalah di IKN, Penyelesaian Belum Rampung

Termasuk memainkan peran utama, dalam pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Israel.

Yahya Sinwar yang saat ini merupakan orang yang paling dicari Israel, tumbuh besar di Gaza selatan dan bergabung dengan Hamas pada akhir 1980an.

Mendapatkan pengakuan sebagai pendiri badan intelijen Hamas. 

Kategori :