Produksi Air Baku PDAM Tirta Randik Alami Penurunan 20 Persen, Kok Bisa? Ini Penyebabnya

Rabu 07-08-2024,16:13 WIB
Reporter : Firdaus
Editor : Firdaus

SEKAYU, PALPRES.COM- Produksi air baku milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Randik mengalami penurunan sebanyak 20 persen.

Penurunan itu sendiri akibat musim kemarau yang telah melanda Kabupaten Muba beberapa bulan ini.

Hal itu menyebabkan turunnya debit air di sungai yang menjadi sumber utama air baku PDAM Tirta Randik untuk disalurkan ke para pelanggan.

Demikian disampaikan Direktur Utara Azmi Julian pada Rabu 7 Agustus 2024.

BACA JUGA:PDAM Tirta Musi Diminta Buat Zona Alirkan Air Siap Minum, Pj Walikota Damenta: Buka Kran Langsung Minum

BACA JUGA:Imbas Gangguan Jaringan Transmisi PLN, PDAM Tirta Musi Palembang Tidak Dapat Beroperasi

Azmi menjelaskan, penurunan itu dampak kemarau yang saat ini masih terjadi.

Meskipun begitu, produksi mengalami penurunan tetapi untuk konsumsi air oleh pelanggan meningkat sekitar 10 persen dari hari biasanya bila tidak kemarau.

“Memang efek kemarau sudah terasa namun untuk sumber air baku bagi unit-unit di setiap kecamatan melalui sungai. Insyaallah belum memberikan efek parah,” kata Azmi.

Hanya saja, bila selama 3 bulan ini tidak turun hujan dan masih kemarau produksi unit PDAM yang mana air bakunya dari sungai Batang Hari, Lalan, dan Musi pun pasti akan stop.

BACA JUGA:Keruhnya Air PDAM Tirta Raja Ramai di Medsos, Pj Bupati Bilang Begini

BACA JUGA:Sekda Minta PDAM Tirta Radik Sekayu Tingkatkan Pelayanan Terhadap Masyarakat Muba

“Saat ini yang terdampak drastis itu berada di Kecamatan Plakat Tinggi, karena untuk distribusi air pelanggan itu sumber air bakunya dari embung,” ujarnya.

Bilamana selama 2 pekan ini tidak turun hujan, unit yang ada di Kecamatan Plakat Tinggi nanti akan stop operasi pengiriman air ke pelanggan.

“Kita tidak akan tertibkan tagihan untuk pelanggan yang masuk dalam unit di Kecamatan Plakat Tinggi,”tegasnya.

Kategori :