BALI, PALPRES.COM- Badak LNG terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial melalui berbagai program inovatif.
Salah satunya ialah dengan menerapkan LPG Production Booster System (LPBS) yang berhasil mengurangi emisi sebesar 119.309 ton CO2eq.
Serta program pengurangan limbah B3 yang menurunkan jumlah limbah B3 sebanyak 0,067 ton per tahun.
Selain itu, Badak LNG telah memanfaatkan limbah padat non B3 polyurethane sebanyak 1,07 ton diproses menjadi 1.072 pelampung jaring rumput laut.
BACA JUGA:Berikut Ini Nama-Nama 37 Pelajar Asal Bontang Menerima Beasiswa BESCA dari Badak LNG
BACA JUGA:Badak LNG Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Keluarga di Kampung Terapung Tihi-Tihi
Inovasi ini memberikan manfaat lingkungan yang signifikan seperti pengurangan timbulan limbah insulasi, peningkatan nilai daur ulang, dan pengurangan mikroplastik di laut.
Badak LNG juga turut menjaga keanekaragaman hayati dengan menciptakan Miniatur Hutan Dipterocarpaceae.
Inisiatif ini berhasil mengonservasi 14 jenis meranti endemik Kalimantan Timur dan meningkatkan jumlah spesies fauna sebanyak 218 jenis selama 4 tahun.
Atas berbagai upaya dan inovasi tersebut di atas, Badak LNG berhasil meraih empat penghargaan Platinum di ajang Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA) 2024 yang diselenggarakan oleh PT Sucofindo.
BACA JUGA:Wujudkan Tempat Tinggal Layak Bagi Warga Bontang, Badak LNG Resmikan Rumah Singgah
BACA JUGA:Cari Sumber Cadangan Gas Baru, Manajemen Badak LNG Lakukan Ini di Tahun 2024
ENSIA 2024 merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan untuk mengapresiasi pelaku usaha dalam menjalankan upaya inovasi bidang lingkungan dan sosial untuk keberlanjutan.
Pada tahun ini ENSIA diikuti 756 paper pendaftar mengenai inovasi lingkungan dan sosial.
Penghargaan ENSIA 2024 diberikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong dan diterima oleh Senior Supervisor General Support Badak LNG Witono.