JAKARTA, PALPRES.COM- Kapal penampung produksi minyak tertua di dunia kini berhenti beroperasi.
Kapal itu bernama Arco Ardjuna yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina.
Mengapung sekitar 95 kilometer di lepas pantai Laut Jawa, kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna merupakan fasilitas penampung produksi minyak terapung lepas pantai pertama di Indonesia dan tertua yang masih beroperasi di dunia.
FSO Arco Ardjuna difungsikan sebagai fasilitas penerima, penyimpanan, dan penyalur minyak mentah.
BACA JUGA:Terima Sinyal Darurat, Tim PHE ONWJ Selamatkan 18 Awak Kapal Kargo Glorie Indah 1 yang Karam
BACA JUGA:Potensi Menyimpan Minyak 0.34 MMSTB dan Gas 24.23 BSCF, PHE ONWJ Aktifkan Kembali Platform LES
Untuk sebelum kemudian dikirim diangkut ke tanker ekspor untuk dapat ke lokasi diproses di kilang pengolahan minyak mentah untuk diproses.
Di bangun oleh Mitsubitshi Heavy Industry, Jepang, dan mulai beroperasi pada tahun 1972.
FSO Arco Ardjuna tak hanya menjadi tulang punggung produksi minyak di lapangan lepas pantai PHE ONWJ, tetapi juga merupakan simbol keandalan teknologi.
Dengan kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
BACA JUGA:Bijak Kelola Sampah dan Berdayakan Masyarakat, Mitra PHE ONWJ Raih Penghargaan Kalpataru
FSO Arco Ardjuna ini telah berjasa memberikan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Setelah beroperasi selama 52 tahun, PHE ONWJ akan mengganti FSO Arco Ardjuna dengan fasilitas penampungan baru yang lebih andal, efisien dan modern.
Meskipun demikian, warisan yang ditinggalkan oleh FSO legendaris ini akan selalu dikenang.