Saat diwawancarai seusai talk show, Briptu Reji menjelaskan bahwa tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah agar masyarakat bisa dicegah dari terpapar paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta menumbuhkan rasa kepedulian untuk mencegah paham-paham tersebut muncul dan menyebar di kalangan masyarakat.
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Latpraops Sikat II Musi 2024, Ini Fokus Kegiatannya
BACA JUGA:3 Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Masuk ke Ruangan Kabid Humas Polda Sumsel, Ada Apa?
“Kami sampaikan bahwa masyarakat wajib turut serta mencegah paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kami juga mengajak semua stakeholder setempat dan seluruh organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU untuk bergandengan tangan mencegah paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme ini sehingga Sumsel, khususnya Kota Palembang aman dan damai tanpa kejadian-kejadian teror,” ujar Briptu Reji.
Briptu Reji juga mengajak masyarakat untuk terus menggaungkan empat pilar kebangsaan untuk menguatkan diri agar tidak terpapar paham-paham intoleransi dan radikalisme.
“Yang pertama Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhinneka Tunggal Ika, dan yang terakhir NKRI. Kita pegang teguh agar wilayah kita ini aman,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan rasa toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Bisa saling menjaga satu sama lain dan meningkatkan rasa toleransi sesama masyarakat, baik seagama maupun tidak seagama, karena di mata negara dan di mata Tuhan, kita sama,” harapnya.
BACA JUGA:Ini 3 Lokasi Tambang Ilegal Batubara di Muara Enim yang Ditertibkan Tim Gabungan Polda Sumsel
Dengan adanya kerjasama dengan bid humas diharapkan sosialisasi ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya mencegah paham-paham berbahaya dan bersama-sama menjaga keamanan serta ketenteraman wilayah.