CISEA pertama kali dikembangkan pada Oktober 2019 dan diluncurkan secara resmi pada Maret 2020.
BACA JUGA:Akibat Jembatan Lalan Muba Ambruk Akses Lalan-Sungai Lilin Putus Total!
Manfaatnya sudah dirasakan oleh seluruh insan PTBA.
Seluruh kegiatan operasi mulai dari produksi di pertambangan hingga pelabuhan dapat dipantau secara real time melalui ponsel dengan CISEA.
Pada 2021, PTBA berhasil mendapatkan hak merek dan hak cipta untuk CISEA, dan akhirnya tahun 2024 ini mendapatkan hak paten.
Adapun metode floating wetland mulai dikembangkan PTBA sejak 2011.
BACA JUGA:Kumpul di IKN, Presiden Jokowi Berikan Arahan ke 517 Kepala Daerah, 35 Absen
BACA JUGA:Calon Pendaftar CPNS Wajib Tahu! Inilah Daftar Gaji PNS Terbaru 2024
Di tahun 2022, PTBA menjadi rujukan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam implementasi constructed wetland.
Seiring dengan diundangkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2022.
Peraturan itu tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan dengan Menggunakan Metode Lahan Basah Buatan.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yang telah mendukung penuh upaya kami untuk mendapatkan hak paten ini,” ujar Arsal.
BACA JUGA:Netizen Kritik Istana Garuda IKN, Malah Mirip Istana Batman di Gotham City
BACA JUGA:SPBU Patih Galung Dikenai Sanksi oleh Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Turunkan Tim Investigasi
Hak paten ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi insan-insan PTBA untuk terus berinovasi.