Saat itu rakyat Palembang bahu-membahu dengan para pejuang, mempertahankan kota mereka dari serangan tentara Belanda yang ingin menguasai kembali wilayah Indonesia,” jelas Rillo.
BACA JUGA:Jessica Kumala Wongso Bebas Bersyarat Hari Ini, Keluar Lapas Langsung Pengan Santap Sushi
BACA JUGA:4 Rekomendasi Mobil 5 Kursi Harga Terjangkau Pas Buat Pasangan Muda
Usai pemutaran film, digelar diskusi interaktif bersama sejarawan lokal, komunitas sejarah, mahasiswa dan masyarakat umun.
Hadir dalam diskusi itu sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya saat diskusi usai pemutaran film dokumenter.
Mulai dari Drs. Syafruddin Yusuf, M.Pd., Ph.D, dan Prof. Drs. Sukardi, M.Pd.
Lalu, para dosen pendidikan sejarah FKIP Unsri.
BACA JUGA:Begini 7 Hal yang Harus Kamu Punya Agar Jadi Wanita Menarik Di Mata Pria
Turut hadir Kabid Pengelolaan Arsip Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel, Anny Murdayani selaku.
Perwakilan dari Museum A.K Gani, komunitas sejarah Mahasiswa dan masyarakat umum.
Dalam diskusi yang berlangsung menarik ini, dibahas lebih mendalam terkait konteks sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam.
Serta hubungan perjuangan tersebut terhadap semangat kemerdekaan di masa kini.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Keliling Liga 1, Pantau Skill dan Kemampuan Pemain Indonesia
BACA JUGA:Jadi Inspektur Upacara, Wakapolda Sumsel: Harus Bangga dengan Pejuang Kemerdekaan
“Salah satu hal menarik yang dibahas yaitu terkait kritik terhadap pagar Monpera, yang memuat informasi mengenai pertempuran lima hari lima malam di Palembang.