Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan dan menggambarkannya sebagai provokasi skala besar lain oleh Ukraina yang menargetkan infrastruktur sipil berjuang kuasai pusat Gasudza lebih dalam ke wilayah Kursk.
BACA JUGA:Serangan Rusia Tewaskan 4 Warga di Donetsk Ukraina, Puluhan Lainnya Luka-luka
BACA JUGA:Israel Jangan Coba-coba Bantu Ukraina, Ini Peringatan Keras dari Rusia
Sebuah informasi terkait perjuangan menguasai pusat Gasudza yang masih diusahakan juga dinyatakan oleh Mayor Jenderal Apti Alaudinov dalam keterangannya per 14 Agustus 2024.
Musuh dilaporkan berada di sekitar dan di beberapa bagian kota sementara bentrokan aktif terjadi di sana setiap hari.
Komandan militer berpangkat senior itu juga menambahkan kalau pasukan Ukraina tidak dapat mengklaim kendali penuh atas Gasudza karena pada kenyataannya mereka tidak memilikinya.
Adapun Gasudza merupakan rumah bagi jaringan pipa yang terus mengangkut gas alam Rusia ke Eropa.
BACA JUGA:Ukraina Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Canggih Rusia, Ini Komentar Zelensky
BACA JUGA:Digempur Rusia, Ukraina Mati-matian Pertahankan Kota Penting di Wilayah Donetsk
Tak peduli meski permusuhan terus berlanjut Aludinov sebelumnya mengatakan kepada media pemerintah bahwa pasukan Rusia berada dalam tahap akhir pemblokiran pasukan Ukraina di wilayah kursk.
Ia menyatakan bahwa upaya untuk menangkal serangan Ukraina sepenuhnya berminggu-minggu.
Untuk kalian ketahui Kementerian Pertahanan Rusia memang mengatakan telah mengirim sekitar 1000 tentara melintasi perbatasan.
Sementara Alaudinov menyebut angkanya di Kisaran 12.000 pasukan.
BACA JUGA:MERADANG! Putin Ancam Balas Serangan Ukraina di Crimea
BACA JUGA: Dukung Ukraina Masuk NATO, Ini Permintaan Erdogan!
Hal inilah yang kemudian ia sebut sebagai kesiasiaan sebab sama saja artinya membuang semua sumber daya yang kurang lebih bersifat operasional ke dalam tungku dan tidak akan bisa digunakan lagi.