TEL AVIV, PALPRES.COM – Aksi bom bunuh diri menggucang Kota Tel Aviv, Israel, Minggu malam lalu waktu setempat.
Dalam aksi tersebut, seorang pria didentifikasi polisi Israel dan badan intelijen Shin Bet sebagai anggota Sayap Militer Hamas dan Jihad Islam meledakkan ransel bermuatan bom.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Israel, David Mencer, pelaku menargetkan tempat ibadah Yahudi, Sinagoga, di Tel Aviv.
Tersangka diidentifikasi sebagai seorang pria Palestina berusia 50 tahun, dari wilayah Nablus di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku, Segini Kekuatan Magnitudonya
BACA JUGA:Siap-siap PPN Naik jadi 12 Persen di 2025, Begini Penjelasan Sri Mulyani
Namun sebelum mencapai target yang berada di kawasan pemukiman padat, bom yang dibawa lelaki ini sudah keburu meledak.
Penyerang, yang membawa bom di tubuhnya, tewas dalam ledakan tersebut, dan seorang pejalan kaki terluka.
“Dapat dipastikan bahwa ini adalah serangan teror yang melibatkan alat peledak berkekuatan besar,” ujar David Mencer.
Sementara iti, juru bicara Kepolisian Israel dan unit juru bicara Shin Bet merilis pernyataan bersama yang mengonfirmasi bahwa ledakan besar yang terjadi malam sebelumnya di Tel Aviv adalah “serangan teror.”
BACA JUGA:Banyak Generasi Muda Jarang Menabung, Bank Digital Bisa Jadi Solusi
BACA JUGA:TERKENAL BUCIN! 5 Zodiak Ini Susah Didekati, Kamu Termasuk?
Sejak Minggu malam, petugas polisi Distrik Tel Aviv, petugas dari unit penjinak bom polisi, dan penyelidik forensik, bekerja sama dengan Badan Keamanan Israel (Shin Bet) untuk menyelidiki kasis bom bunuh diri di jantung Israel tersebut.
“Petugas dari berbagaui unit telah bekerja di lokasi, di mana sebuah bom berkekuatan besar meledak di Jalan Lechi di Tel Aviv.
Semua tindakan dan pemeriksaan yang diperlukan dilakukan melalui koordinasi dengan Shin Bet,” kata demikian pernyataan bersama yang dilansir Senin, kemarin.