Dari penyelidikan, lanjut pernyataan tersebut, dapat dipastikan bahwa ini adalah serangan teror yang melibatkan ledakan bahan peledak berkekuatan besar.
BACA JUGA:Tegas! Indonesia dan Turkiye Nyatakan Dukungan pada Palestina
BACA JUGA:Masyarakat Berbahagia, 3 Bansos Disalurkan Pemerintah Mulai Dari Agustus Sampai Dengan September!
Sementara itu, Senin 19 Agustus 2024 waktu setempat, Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedeen Al-Qassam, dan Jihad Islam Palestina mengaku aksi bom bunuh diri yang dilakukan anggotanya.
Dalam pernyataannya, kedua kelompok perlawanan di Palestina tersebut mengatakan serangan itu dilakukan dengan menggunakan bom seberat delapan kilogram.
Brigade Ezzedeen Al-Qassam dan Jihad Islam memperingatkan, bahwa mereka akan terus melakukan serangan di Israel.
Selama “pembantaian, perpindahan penduduk, dan pembunuhan” terus berlanjut.
BACA JUGA:Jangan Ngaku Wong Palembang, Kalau Tidak Punya 5 Hal Unik Ini!
BACA JUGA:Berikut 11 Manfaat Ampas Kopi Bagi Kesehatan, yuk Simak Ulasan Lengkapnya
Aksi bom bunuh diri ini, diyakini juga sebagai respon atas tewasnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024 lalu.
Menurut Hamas dan Jihad Islam, pembunuhan Ismail Haniyeh tak dapat diterima dan disangkal oleh Israel sebagai tanggung jawabnya.
Sementara itu, insiden bom bunuh diri di Tel Aviv ini terjadi, ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai kunjungannya ke Israel.
Di tengah dorongan diplomatik baru dari mediator Qatar, Mesir, dan Amerika untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan imbalan pembebasan sandera dan tahanan Palestina. barang akhir