PALPRES.COM- Komitmen mencapai nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) jangan sampai membuat pertumbuhan di kawasan Asia yang tengah melaju pesat menjadi korban.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid.
“Harus dijaga keseimbangan antara penerapan prinsip keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujar Arsjad.
Pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan “Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable” yang didukung oleh Kadin Indonesia.
BACA JUGA:Kadin Indonesia Sebut Pentingnya Perkuat Sinergi Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045
Melalui ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia, berkolaborasi dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Japan Business Federation (Keidanren) hari ini, Selasa 20 Agustus 2024.
AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan yang pertama kalinya digelar.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group oleh Keidanren, ASEAN Business Advisory Council.
Dan ERIA pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang pada 18 Desember 2023 di Tokyo, Jepang.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Pentingnya Kualitas dan Integritas Pemilu, Jelang Pilkada Serentak November 2024
Dalam kesempatan AZEC Advocacy Group Roundtable, Arsjad mengungkapkan bahwa komitmen mencapai nihil emisi harus diselaraskan dengan kondisi di masing-masing negara.
Sehingga potensi pertumbuhan ekonomi Asia yang meningkat pesat juga harus tetap dijaga.
Indonesia, katanya, telah memiliki komitmen kuat untuk mencapai ekonomi net-zero pada 2060 atau lebih cepat.