Gempuran puluhan roket itu respons terhadap serangan Israel jauh ke Lebanon pada Selasa malam, yang menewaskan satu orang dan melukai 19 lainnya.
BACA JUGA:Sultan Tenggelam di Sungai Musi, Tim Recue Kantor SAR Palembang Lakukan Penyisiran
BACA JUGA:1 Tahun Menikah, Pratama Arhan Dikabarkan Diselingkuhi Sang Istri Azizah Salsha
Sementara itu, Israel kembali menyerang basis Hizbullah jauh di dalam Lebanon pada malam hari.
Pasukan Pertahanan Israel atau IDF menyerang sejumlah struktur militer dan fasilitas penyimpanan senjata di wilayah Lembah Beqaa.
Pihak IDF mengatakan ledakan sekunder teridentifikasi setelah serangan udara, menunjukkan adanya sejumlah besar senjata di fasilitas tersebut.
IDF mengklaim dalam serangan itu, seorang anggota Hizbullah tewas di Lebanon selatan.
BACA JUGA:PSSI Pastikan Tambah Calon Pemain Naturalisasi untuk Skuad Garuda, September Nanti Tiba di Indonesia
BACA JUGA:Terjerat Pasal Ini, Kurir 75 Butir Ekstasi Divonis Penjara 7 Tahun 6 Bulan dan Denda Rp 1 Miliar
Sedangkan Rabu pagi, serangan pesawat tak berawak Israel menyasar sebuah mobil di Lebanon selatan.
Serangan itu dikabarkan menewaskan seorang komandan koalisi kelompok bersenjata Palestina.
Korban adalah Khalil al-Maqdah, seorang perwira senior Brigade Martir Al-Aqsa.
Terkait hal itu, Brigade Martir Al-Aqsa mengeluarkan pernyataan, menyebut al-Maqdah sebagai komandan yang memainkan peran kunci dalam mendukung rakyat Palestina dan mendukung perlawanan Palestina di Tepi Barat.
BACA JUGA:Thom Haye Tolak Pinangan Fortuna Sittard, Begini Nasibnya Saat Ini!
BACA JUGA:Kemenag Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Kuota Haji, Sudah Sesuai Regulasi
Dilaporkan militer Israel memang menargetkan komandan dan anggota kelompok Palestina Hamas di Lebanon.