Menurut saluran berita lokal Iran, dipastikan helikopter yang dinaiki mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat, jatuh karena cuaca buruk.
BACA JUGA:8 Cerita Horor Karya Simple Man yang Populer Dari KKN Desa Penari, Diantaranya Akan di Buat Film!
Selain itu, kuat dugaan helikopter tersebut membawa terlalu banyak penumpang.
Penyidik menyimpulkan bahwa helikopter tersebut kelebihan muatan, melebihi batas penumpang yang ditetapkan protokol keamanan.
Bobot berlebih tersebut diduga menyebabkan helikopter sudah dikendalikan, saat sangv pilot menemui kabut dalam perjalanan menuju Tabriz.
Mesinnya kekurangan tenaga untuk terbang di atas kabut, menyebabkan helikopter menabrak lereng gunung yang tertutup kabut.
BACA JUGA:Pemda di Susmel Tetapkan Siaga Karhutla, Dimana Saja?
BACA JUGA:Ratusan Warga Binaan Lapas Sekayu Lakukan Perekaman E-KTP Kembali
Diketahui, Ebrahim Raisi berada di perbatasan Azerbaijan dalam rangka meresmikan bendungan pembangkit listrik tenaga air di Sungai Arus.
Kecelakaan itu menewaskan delapan orang di dalamnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Lalu, Gubernur Azerbaijan Timur Malik Rehmeti, dan Imam Muhammad Ali al-Hashem, yang merupakan perwakilan Ayatollah Ali Khamenei di Tabriz.
Insiden tersebut awalnya memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan regional.
BACA JUGA:5 Jenis Motor Bekas Lawas yang DIburu Kolektor, Nomer 2 Pasti Kamu Tahu!
BACA JUGA:Cobain Deh 5 Tempat Makan Sushi Dibandung Ini Dengan Suasana Jepang Abis
Soalnya dunia internasional khawatir, jika Iran akan menyalahkan Israel atas kecelakaan tersebut.