JAKARTA, PALPRES.COM - Gempa 5.8 M di Yogyakarta dipicu pergerakan Lempeng Zona Megathrust.
Gempa tersebut termasuk gempa bumi dangkal.
Demikian dijelaskan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr Daryono S.Si, MSi dalam laman media sosial X @DaryonoBMKG.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman media sosial X, @infobmkg mencatat, terjadi gempa dengan kekuatan 5.8 Magnitudo di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta, sekitar pukul 19:57:42 WIB, Senin 26 Agustus 2024.
BACA JUGA:Pendidikannya 5 Bulan, Segini Gaji ASN Polri Lulusan SMA, Kamu Berminat?
BACA JUGA:PELUANG JADI ASN! Inilah Daftar 6 Kementerian Sepi Peminat CPNS 2024
Gempa terjadi di koordinat 8.78 LS,110.27 BT.
Pusat di 95 km Barat Daya Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dengan kedalaman 30 Km.
Menurut Daryono, gempa yang terjadi di Samudra Hindia tersebut, merupakan gempa tektonik.
BACA JUGA:Realme Note 60, Smartphone Tangguh Dibekali ArmorShell dengan Harga Sejutaan, Pertama di Dunia!
Lokasi hiposenter Gempa Gunung Kidul, pada penampang melintang zona subduksi di selatan Yogyakarta.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” jelas Daryono.
Gempa tersebut, menurut Daryono, disebabkan terjadinya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng zona megathrust.