MUSIRAWAS, PALPRES.COM - Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel yang terjun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya Karsini (33) yang terinjak gajah.
Yang dimana Lokasi tewasnya wanita yang yang hamil 5 bulan itu merupakan perlintasan gajah.
"Kebun tempat korban menyadap karet merupakan wilayah perlintasan gajah. Dan sudah lama wilayah tersebut teridentifikasi banyak gajah di sekitaran perkebunan tersebut," kata Kasi Wilayah 2 BKSDA Sumsel,
Dalam keterangan Yusmono memenag dari dulu dan sampai sekarang kawasan perkebunan karet tersebut merupakan wilayah perlintasan gajah.
BACA JUGA:Korban Topan Super Yagi Bertambah, Ancam Ibu Kota Hanoi
Tentunya Saat itu segerombolan gajah sedang melintas di area perkebunan tersebut untuk mencari makan.
"Segerombolan gajah itu hanya melintas di sana untuk mencari makan dan bukan salah gajah atas kejadian tersebut," katanya.
Lalu Ia juga menyebut bahwa dari awalnya masyarakat di sana sudah paham dan tahu jika perkebunan tersebut merupakan perlintasan gajah.
Sehingga Selain itu pihaknya juga sudah mengimbau untuk berhati-hati jika beraktivitas terutama ke kebun dan sekitarnya.
BACA JUGA:Korban Topan Super Yagi Bertambah, Ancam Ibu Kota Hanoi
BACA JUGA:Total 5 Helikopter Water Bombing Tanganin Karhutla di Muara Enim
Adapun Terutama pada waktu-waktu tertentu seperti sore, malam hingga pagi hari waktu aktif gajah mencari makan.
"Kami sering mendapat info laporan konflik gajah dengan manusia pada malam hari yang merusak kebun gajah. Dan itu waktu aktif gajah mencari makan," imbuhnya.
Lalu Yusmono menjelaskan bahwa yang bisa mengatur waktu itu manusia karena manusia memiliki akan sedangkan hewan tidak ada.