'Ladang Emas' Singapura, Inilah Megaproyek Rp92 Triliun di Kepulauan Riau

Rabu 18-09-2024,05:47 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

PALPRES.COM - Kepulauan Riau sepertinya menjadi 'ladang emas' bagi Singapura di bidang megaproyek Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hal ini terlihat dengan adanya rencana megaproyek ambisius RI - Singapura berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

PLTS berkapasitas 3,5 Gigawatt (GW) ini bakal dibangun di Batam, Kepulauan Riau.

Apabila sesuai rencana, pembangunan dimulai pada tahun 2024 dengan harapan setahun setelahnya bisa beproduksi menerangi negara tetangga RI.

BACA JUGA:Inilah 5 Kota Terhijau di Indonesia, Nomor 3 Punya 229 Ribu Pohon

BACA JUGA:Badai Boris Hantam Eropa Tengah dan Timur, 22 Orang Tewas, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

"Fasilitas produksi PLTS ini diharapkan akan seledsai dibangun pada 2024 dan mulai produksi di awal 2025," ujar Direktur Anantara Energy, Simon G Bell pada November 2022 lalu.

Proyek RI - Singapura di Kepulauan Riau ini bukanlah sembarang garapan kolaborasi karena nilai investasi yang diserap mencapai 6 miliar USD.

Itu artinya, jika dirupiahkan dengan kurs terkini Rp15.393, maka kucuran dana yang mengalir berlimpah hingga Rp92,3 triliun.

Dengan investasi yang fantastis, daya simpanan baterainya juga digadang mencapai 12 gigawatt hour (Gwh).

BACA JUGA:Dewan Pengurus Kadin Indonesia Segera Jatuhkan Sanksi ke Peserta Munaslub Ilegal

BACA JUGA:Sudah Daftar CPNS 2024, Ini Ciri-ciri Pelamar Lolos Seleksi Administrasi

Tak heran, jika kemudian PLTS di Kepulauan Riau ini disebut akan memiliki kapasitas terbesar di dunia.

Sebab, pembangkit listrik yang juga memanfaatkan tenaga surya terbesar saat ini masih digenggam oleh Bhadla Solar Park.

Kapasitasnya 2.245 Megawatt, infrastruktur EBT berbasis tenaga matahari yang ada di India ini menjadi yang terbesar di dunia.

Kategori :