Jadi, bisa dibayangkan jika proyek ramah lingkungan kepunyaan Kepulauan Riau ini mulai berproduksi, maka kapasitasnya akan jauh menyalip PLTS di India.
BACA JUGA:Kencangnya CBR series Antarkan Pebalap Astra Honda Raih Podium ARRC Sepang
Dalam pengerjaannya, proyek ini menggaet dua perusahaan asing seperti Quantum Power Asia PTE Ltd dan ib vogt.
Proyeksi ekspor listrik 400 kV ke Singapura akan disalurkan melalui kabel bawah laut.
Hal ini sejalan dengan ambisi negara tetangga RI yang mematok target trasisi energi bersih semakin menyempurna di tahun 2035.
Bahkan, sinyal keterbukaan transisi EBT ini juga memikat perusahaan elit RI berlomba-lomba untuk mengasup listrik ke negara pemilik patung Merlion.
BACA JUGA:Naik 18 Persen, 55.974 Kendaraan Lintasi Tol Palembang – Prabumulih Selama Libur Maulid Nabi
BACA JUGA:6 Jenis Batu Akik yang Wajib Anda Koleksi, Konon Ditakuti Makhluk Gaib
Perusahaan yang dimaksud diantaranya Adaro, Salim hingga Medco.
Walaupun negara tetangga menikmati asupan energi bersih RI, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa kebutuhan listrik dalam negeri akan diutamakan.
Hadirnya calon PLTS terbesar di dunia ini, megaproyek yang dibasiskan di Kepulauan Riau diharap menjadi ladang kerja bagi 30.000 orang.
Tujuannya, pembangkit listrik ini bisa menekan emisi gas hingga 41 persen.
BACA JUGA:Seharga Rp180 Jutaan, Inilah Spesifikasi Lengkap Mobil Listrik MG Windsor EV
Informasinya, Waduk Duriangkang Batam sedang dipersiapkan menjadi salah satu hamparan terapung pembangkit listrik berskala jumbo ini.