Disampaikan melalui telepon melalui operator pusat.
Tidak seperti telepon seluler, pager bekerja pada gelombang radio.
Operator mengirimkan pesan melalui frekuensi radio – bukan internet – unik ke perangkat penerima.
BACA JUGA:Kapal OPV 90M TNI AL Resmi Diluncurkan, Ini Penegaskan Staf Ahli Menhan
Diperkirakan bahwa teknologi dasar yang digunakan dalam pager serta ketergantungannya pada perangkat keras fisik, membuat mereka lebih sulit untuk dipantau.
Sehingga cukup bearlasan, jika kelompok militan seperti Hizbullah begitu menyukainya, khususnya terkait mobilitas dan keamanan.
Namun pasca ledakan ratusan pager hingga menyebabkan 12 orang tewas, Hizbullah sepertinya harus mencari alat komunikasi baru.
Soalnya, moda komunikasi yang awalnya dianggap aman, kini sudah bisa ‘diakali’ oleh Israel.
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Dampingi Wamenaker RI Buka Job Fair Terbesar di Sumsel
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Terus Dorong Upaya Penurunan Kemiskinan dan Inflasi
Hal ini terlihat, saat ribuan pager milik Hizbullah yang dipesan dari produsen Taiwan, Gold Apollo, telah dirusak.
Agen mata-mata Israel Mossad diduga menanamkan sejumlah kecil bahan peledak RDX (hexogen) dalam 5.000 pager, sebelum mereka tiba di Lebanon.