Sumber tersebut mengklaim, bahwa Mossad telah menanam bahan peledak di dalam pager yang diimpor Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan pada hari Selasa.
BACA JUGA:Diduga Kabur Bawa Uang Rp 1,8 Juta Kakak Beradik di Ogan Ilir Hilang Dari Rumah
BACA JUGA:KPU OKI Buka Pendaftaran KPPS Jelang Pilkada 2024, Segini Besaran Gajinya
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pager Militan Hizbulah meledak serentak, Selasa 17 September 2024 lalu waktu setempat.
Akibatnya, tercatat 12 orang meninggal dunia.
Sementara setidaknya 2.800 orang luka-luka.
Korban tewas dalam teror pager terebut, salah satunya Ali Ammar, putra anggota parlemen Hizbullah.
BACA JUGA:Inilah 6 Kota di Indonesia yang Penduduknya Jago Bahasa Inggris, Ada Daerah Kamu?
BACA JUGA:Liga Champions Atalanta vs Arsenal: Preview, Prediksi dan Susunan Pemain 'Pertemuan Tim Solid'
Korban tewas lainnya yakni putri anggota Hizbulah berusia 10 tahun, di Lembah Bekaa, Lebanon timur.
Dari korban luka-luka, ratusab orang diantaranya dalam kondisi kritis dengan kondisi luka-luka terjadi di wajah, tangan, dan perut.
Salah satunya, Duta Besar Iran untuk Lebanon mengalami luka tak serius dalam peristiwa itu.
Selain di Lebanon, teror ledakan pager juga terjadi di Suriah.
BACA JUGA:Sepanjang Hari Berawan, Ini Prakiraan Cuaca Wilayah Sumsel 19 September 2024
Pager anggota milisi Hizbullah di negara ini juga serentak meledak, taou tak dilaporkan adanya korban jiwa.