Tak hanya menghibur, film ini juga mengangkat isu sosial, seperti perundungan (bullying).
Kisah Dul Malik yang menjadi korban bullying di sekolah barunya di Palembang memberikan pesan moral penting, terutama terkait dampak negatif perundungan di kalangan pelajar.
Salah satu keunikan dari "Dul Muluk Dul Malik" adalah penggunaan dialog dalam bahasa daerah Sumatera Selatan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil Irit BBM Dengan Kapasitas Penumpang Minimal 5 Orang
Meskipun banyak penonton berasal dari daerah tersebut, sebagian mengaku baru menyadari bahwa film ini menggunakan dialek Sumsel, mengingat terdapat sekitar 70 bahasa lokal di provinsi tersebut.
Anwar Fuady, yang juga menjadi salah satu produser, berharap agar film-film berbahasa daerah semakin sering diangkat, untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia yang luas.
Anwar Fuady juga mengajak masyarakat Sumsel untuk turut menyaksikan dan mendukung film pertama berbahasa Sumsel ini, yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik penonton tentang pentingnya menghargai sesama.
Film berdurasi 99 menit ini berhasil menyajikan tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan mengangkat kebanggaan budaya Sumatera Selatan ke kancah nasional.
Sementara itu, menurut pantauan Palpres di salah satu bioskop terkenal di Provinsi Jambi, film nasional berbahasa daerah ini juga mendapatkaan respon yang sangat positif dari masyarakat luar.
BACA JUGA:4 Wisata Tersembunyi di Empat Lawang Sumsel, yang Sajikan Keindahan Alam yang Jarang Dijamah Manusia
BACA JUGA:Makanan Bangsawan di Abad 20, Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Sejarah Pempek Lenggang dan Resepnya!
Hal ini dengan banyaknya layar yang disediakan untuk film ini dibandingakn dari film nasional lainnya.
Kemudian untuk jumlah penontonpun cukup banyak kendati tidak terlalu penuh, tetapi setiap jadwal tayang kursi pasti terisi. Hal ini wajar mengingat banyaknya film keren yang tayang pada bulan September ini.
Dina, selaku warga Palembang yang tinggal di Jambi mengangu bangga ketika menyaksikan film ini.
Selain mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman, film ini juga membuatnya merasa terhibur dengan bahasa daerah yang dipakai serta cerita yang dibawakan secara apik oleh pemeran film tersebut.