PALPRES.COM - Beberapa waktu lalu pemutaran perdana film nasional berbahasa lokal “Dul Muluk Dul Malik” dilakukan bersama dengan beberapa pemain yang terlibat dalam film garapan Aditya Gumay tersebut.
Tidak ada yang menyangkal bahwa salah satu cara jitu untuk memperkenalkan kebudayaan lokal maupun bahasanya adalah dengan mengangkatnya menjadi sebuah film bioskop yang disaksikan diseluruh layar bioskop yang ada.
Hal ini yang menjadi salah satu cara jitu yang dipakai oleh Pemprov (pemerintahan provinsi) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk membuat wisatawan maupun warga luar dapat mengetahui keindahan Sumsel dan mempromosikannya ke level yang tinggi lagi.
Sejak tayang perdana pada 12 September 2024, film "Dul Muluk Dul Malik" berhasil mencuri perhatian masyarakat.
BACA JUGA:Bahagia! Masyarakat Bisa Terima Bansos Rp 500.000 Bagi Peserta BPJS Kesehatan KIS PBI
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Peralihan dari Kantor Pos Ke KKS Belum Juga Cair, Cek Beberapa Penyebabnya!
Film bergenre komedi horor ini sukses mengundang antusiasme para penonton, termasuk banyak yang mengadakan acara nonton bareng (nobar).
Salah satu kelompok yang menggelar nobar adalah Persatuan Wanita Palembang Sumatera Selatan (PWPSS) beberapa lalu.
Acara nobar tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, selebritas, hingga para pemain film.
Beberapa di antaranya adalah Anwar Fuady, Meriam Bellina, Roy Marten, Dwi Yan, Bagas Ran, Aty Cancer, serta produser Yakup Chandra dan Aditya Gumay.
Kehadiran pesohor lainnya seperti Deddy Mizwar, Dewi Motik, dan pengacara Henry Yosodiningrat menambah kemeriahan acara.
BACA JUGA:5 Pesepak Bola Terkenal Dunia yang Beralih Jadi Aktor Usai Gantung Sepatu, Ada Idolamu?
Film "Dul Muluk Dul Malik" menceritakan kisah Dul Muluk (diperankan oleh Anwar Fuady) yang membawa cucunya, Dul Malik (Bagas Ran), pindah dari Pagaralam ke Palembang untuk membantu keponakannya, Nong Cik (Meriam Bellina), menghadapi hantu yang meneror rumah mereka.
Selain suguhan adegan horor, film ini juga penuh dengan humor yang membuat penonton tertawa di sela-sela ketegangan.