LEBANON, PALPRES.COM – Selain Hassan Nasrallah, seorang Jenderal Tertinggi Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan besar-besaran di Markas Besar Hizbullah di Lebanon, Jumat 27 September 2024 lalu.
Jenderal terkemuka dari paramiliter Garda Revolusi Iran tersebut adalah Abbas Nilforushan.
Jenderal Abbas Nilforushan diketahui tewas dalam serangan udara Israel, yang menargetkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Konfirmasi tewasnya Jenderal Abbas Nilforushan dilakukan oleh Ahmad Reza Pour Khaghan, wakil kepala peradilan Iran.
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak 2024, Pj Gubernur Sumsel Diminta Jaga Netralitas
BACA JUGA:Gempa 4.3 Magnitudo Guncang Banda Maluku Tengah, Tak Berpotensi Tsunami, Terjadi di Kedalaman 222 Km
Menurut Ahmad Reza Pour Khaghan, Jenderal Abbas Nilforushan merupakan tamu rakyat Lebanon.
Sehingga dengan tewasnya Abbas Nilforushan, kata Ahmad Reza, maka Iran berhak melakukan pembalasan berdasarkan hukum internasional.
Jenderal Abbas Nilforushan merupakan komandan tinggi Garda Revolusi.
Abbas Nilforushan telah diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada 2022 karena perannya dalam menekan protes di Iran.
BACA JUGA:Kuas Jirak, CSR Unggulan PEP Tanjung Field Untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal Desa
BACA JUGA:Muba Expo 2024 Resmi Dibuka, Pj Bupati Muba Harapkan Jadi Ajang Promosi Produk Unggulan UMKM
Sanksi tersebut menyusul demonstrasi nasional yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, yang ditangkap karena diduga melanggar aturan ketat hijab di Iran.
Sepanjang karirnya, Abbas Nilforushan memainkan peran penting dalam berbagai konflik di Timur Tengah.
Termasuk mendukung Presiden Bashar al-Assad selama Perang Saudara Suriah.