Dalam aksi penembakan itu, jumlah korban tewas akibat penembakan telah meningkat menjadi 8 orang, dan 16 lainnya terluka.
Dalam pernyataannya, Brigade Al-Qassam menegaskan Qassam Muhammad Rashid Misk dan Ahmad Abdul Fattah Al-Haimouni menjalankan operasi yang bertepatan dengan serangan menyakitkan Israel pada 10 Januari 2024.