PALPRES.COM- Bertepatan dengan Religion Festival, Kementerian Agama juga akan merilis Peringatan Hari Santri.
Ada tiga hal yang akan dirilis, yaitu: logo, tema, dan theme song.
Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengatakan, Kemenag mendesain Hari Santri agar tidak sebatas menjadi kegiatan rutin.
Karenanya, banyak rangkaian program yang dilakukan, mulai dari program bantuan, pendampingan santri, dan peningkatan SDM.
BACA JUGA:Religion Festival Kemenag jadi Ajang Unjuk Kinerja Program Prioritas
BACA JUGA:327.958 Peserta Lolos Seleksi Administrasi CPNS Kemenag, Ini Jadwal Tahapan Berikutnya
"Kami ingin memberikan pesan ke publik bahwa Oktober sebagai bulan santri, kita ingin mengajak santri dan publik memahami bagaimana perjuangan ulama zaman dahulu dalam mengusuir penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan," terang Prof Abu Rokhmad.
"22 Oktober yang dicanangkan sebagai Hari Santri itu mengawali perjuangan 10 November," katanya lagi.
Dirjen Pendidikan Islam berharap, melalui peringatan ini, para santri mendapat spirit kuat dari para ulama terdahulu yang tidak kenal lelah berjuang untuk Indonesia.
Spirit ini diharapkan memotivasi mental santri dalam belajar terus-menerus, tidak hanya menuntut agama tapi juga ilmu lain.
BACA JUGA:5 Pejabat Administrasi dan Fungsional Kemenag Sumsel Resmi Dilantik
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Gelar Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama
Sampai puncak Hari Santri 22 Oktober 2024, sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain: pelatihan start up, conten creator, artificiali intelligence, untuk membekali santri bahwa mereka hidup di dunia digital.
Kemenag juga menggelar lomba video, foto, dan penulisan artikel, termasuk ucapan selamat Hari Santri.
"Ada juga Ekspo Kemandirian Pesantren, penanaman pohon, mayoran (syukuran dan makan bersama)," ujar Prof Abu.