PALPRES.COM- Perhelatan internasional BRICS+ Fashion Summit telah dimulai di Moskow, menyatukan para profesional industri mode dari lebih dari 100 negara untuk membahas isu-isu dalam pengembangan fesyen untuk negara berkembang.
Summit ini mengeksplorasi topik-topik seperti penciptaan merek, manufaktur ramah lingkungan, dan masa depan fesyen dalam lanskap global yang berubah dengan cepat.
Acara ini tergolong unik dan menjadi yang terbesar di dunia, khususnya dalam industri fesyen negara-negara berkembang.
Acara ini memiliki keragaman geografis yang mengesankan, dimana tahun lalu terdapat 60 negara yang berpartisipasi.
BACA JUGA:Indonesia dan 60 Negara Turut Andil Pada BRICS+ Fashion Summit 2023 di Rusia
Kini jumlahnya jauh lebih banyak, bahkan mencapai lebih dari 100 negara dan untuk pertama kalinya, para ahli fesyen dari Laos, Kamboja, El Salvador, Zambia, Kepulauan Cayman, dan lainnya telah sama-sama berkumpul di Moskow.
Bagaimana transformasi ritel saat ini, apa tren utama pada pekan mode di berbagai negara, serta bagaimana teknologi dan bahan ramah lingkungan digunakan dalam produksi - hari pertama bagian bisnis BRICS+ Fashion Summit dimulai dengan diskusi mengenai hal tersebut dan isu-isu lainnya.
Lebih dari 200 eksekutif industri mode dunia akan berpartisipasi selama tiga hari.
Hari pertama program Bisnis BRICS+ Fashion Summit dimulai dengan diskusi yang aktif mengenai beberapa isu mendesak yang sedang dihadapi industri mode saat ini.
BACA JUGA:Bangga! Jenama Lokal Indonesia Turut Berpartisipasi dalam BRICS+ Fashion Summit di Moskow
Lebih dari 200 eksekutif mode berkumpul untuk mendalami topik-topik seperti transformasi ritel, tren terbaru yang muncul di pekan mode di seluruh dunia, dan penggunaan teknologi yang terus meningkat, dan bahan ramah lingkungan dalam produksi.
Pasar BRICS sangat besar, dan para ahli yang berpengaruh memastikan bahwa negara-negara berkembang akan menentukan tren fesyen dan berfokus pada merek lokal.
Summit ini memperluas geografi di luar BRICS - salah satu pasar utama adalah Indonesia, yang memiliki penerbangan langsung ke Rusia: Pesawat-pesawat maskapai penerbangan nasional Russian Federation Aeroflot PJSC terbang ke Bali.